7 Kerajaan Islam di Jawa, Sejarah, dan Daerah Kekuasaannya
Kerajaan Islam di Jawa – Masuknya Islam ke Indonesia pada sekitar
abad ke 6 Masehi telah membawa banyak perubahan besar bagi berbagai
aspek kehidupan masyarakat Nusantara. Selain pada bidang kepercayaan,
sosial budaya, dan ilmu pengetahuan, penyebaran syiar Islam
juga mempengaruhi bidang kepemerintahan. Pengaruh ini ditandai dengan
munculnya beberapa kerajaan bercorak Islam di Indonesia, baik itu di
pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Nah, di
artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa kerajaan bercorak
Islam tersebut khususnya yang ada di Pulau Jawa sejak abad ke 14 Masehi
hingga saat ini.
Bukti perkembangan budaya Islam dan pengaruhnya tersebut ditandai dengan munculnya 7 kerajaan islam di Jawa yang beberapa di antaranya hingga kini masih tetap ada, baik wujud kerajaannya maupun peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Bukti bahwa Demak telah menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara ditandai dengan beberapa peninggalan bersejarah, seperti Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga yang terdapat di sekitar pelataran masjid. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Demak)
Selama berdirinya, Demak mengalami 5 kali pergantian kepemimpinan yaitu Raden Patah selaku pendiri kesultanan (1475-1518), Pati Unus (1518-1521), Trenggana (1521-1546), Sunan Prawata (1546-1549), dan Arya Penangsang (1549-1554). Dari 5 kepemimpinan tersebut, Demak mengalami masa kejayaan dibawah kendali Pati Unus dan Sultan Trenggana. Sementara di akhir keruntuhannya, Arya Penangsang dibunuh oleh pemberontak kiriman Hadiwijaya yang kemudian menjadi cikal bakal penguasaan Kesultanan Pajang atas wilayah Demak.
Kerajaan Cirebon juga diyakini memegang peran penting bagi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Bukti utamanya adalah bahwa kerajaan ini pernah dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II yang tak lain adalah salah satu sunan wali songo yang membantu penyebaran syiar Islam di Jawa pada masa silam.
Maulana Hasanuddin yang juga adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati (Sultan Cirebon II) merupakan orang yang berperan penting dalam penaklukan kawasan Banten. Keberhasilan penaklukan kawasan ini ditandai dengan berdirinya benteng Surosowan yang hingga kini wujudnya masih dapat kita temui sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Banten.
Sepeninggal Sultan Trenggana, sunan Prawoto kemudian diserahi tahta Demak. Namun, tak bertahan lama, Sunan Prawoto kemudian dibunuh oleh sepupunya sendiri, yakni Arya Penangsang yang terlibat perebutan kekuasaan. Arya Penangsang lalu dibunuh oleh Jaka Tingkir, sehingga kekuasaan Demak pun jatuh. Jaka Tingkir kemudian memindahkan ibukota Demak ke Pajang dan mendirikan kerajaan baru bernama kerajaan Pajang. Karena wilayah ibukotanya yang kurang strategis, kerajaan Pajang tidak bertahan lama, hingga tepatnya setelah meninggalnya Jaka Tingkir pada 1618, Pajang runtuh akibat konflik perebutan kekuasaan antara putra dan menantu Jaka Tingkir, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.
Nah, demikianlah 7 kerajaan Islam di Jawa beserta sejarah singkat dan perannya bagi perkembangan syiar Islam di Nusantara. Dengan mengenali kerajaan-kerajaan tersebut, kita dapat mengetahui napak tilas sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Kerajaan Islam di Jawa
Masuknya dan berkembangnya Islam ke tanah Jawa diyakini terjadi karena peran Walisongo atau 9 wali yang mulai berdakwah di awal abad 14 Masehi. Sejak saat itu, perkembangan Islam menjadi sangat pesat mengalahkan perkembangan agama Hindu dan Budha yang telah lebih dahulu ada.Bukti perkembangan budaya Islam dan pengaruhnya tersebut ditandai dengan munculnya 7 kerajaan islam di Jawa yang beberapa di antaranya hingga kini masih tetap ada, baik wujud kerajaannya maupun peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Advertisement
1. Kerajaan Demak (1475 - 1554)
Kerajaan Demak adalah kerajaan bercorak Islam pertama yang ada di Jawa. Kerajaan ini muncul di tahun 1500 M dan runtuh di tahun 1550 M. Meski terbilang berdiri secara singkat, keberadaan Kerajaan Demak pada masa silam memegang peranan penting sebagai pusat penyebaran agama Islam di Nusantara.Bukti bahwa Demak telah menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara ditandai dengan beberapa peninggalan bersejarah, seperti Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga yang terdapat di sekitar pelataran masjid. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Demak)
Selama berdirinya, Demak mengalami 5 kali pergantian kepemimpinan yaitu Raden Patah selaku pendiri kesultanan (1475-1518), Pati Unus (1518-1521), Trenggana (1521-1546), Sunan Prawata (1546-1549), dan Arya Penangsang (1549-1554). Dari 5 kepemimpinan tersebut, Demak mengalami masa kejayaan dibawah kendali Pati Unus dan Sultan Trenggana. Sementara di akhir keruntuhannya, Arya Penangsang dibunuh oleh pemberontak kiriman Hadiwijaya yang kemudian menjadi cikal bakal penguasaan Kesultanan Pajang atas wilayah Demak.
Advertisement
2. Kesultanan Cirebon (1430 - 1666)
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri pada abad ke 15 sampai 16 Masehi. Kerajaan ini berlokasi di pantai utara Jawa dan menjadi daerah pembatas pelayaran antara daerah-daerah pelabuhan di Jawa Barat (Banten dan Batavia) dengan daerah-daerah pelabuhan di Jawa Tengah (Demak). Karena lokasinya tersebut, Cirebon menjadi suatu jembatan pertemuan antara budaya Jawa dan Sunda sehingga menghasilkan suatu budaya baru yang khas, yaitu budaya Cirebon.Kerajaan Cirebon juga diyakini memegang peran penting bagi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Bukti utamanya adalah bahwa kerajaan ini pernah dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II yang tak lain adalah salah satu sunan wali songo yang membantu penyebaran syiar Islam di Jawa pada masa silam.
3. Kesultanan Banten (1524 - 1813)
Kesultanan Banten adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri pada abad ke 16 sd 19 Masehi. Berdirinya kerajaan ini dilatarbelakangi oleh adanya perluasan wilayah yang dilakukan oleh kerajaan Cirebon untuk membangun sebuah pangkalan pertahanan maritim di arah Barat wilayahnya.Maulana Hasanuddin yang juga adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati (Sultan Cirebon II) merupakan orang yang berperan penting dalam penaklukan kawasan Banten. Keberhasilan penaklukan kawasan ini ditandai dengan berdirinya benteng Surosowan yang hingga kini wujudnya masih dapat kita temui sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Banten.
4. Kesultanan Pajang (1568 - 1618)
Berdirinya kerajaan Pajang tidak bisa dilepaskan dari bagaimana proses keruntuhan Kerajaan Demak. Kerajaan Pajang berdiri di pedalaman Jawa Tengah setelah runtuhnya Demak. Pajang dahulunya merupakan sebuah daerah bawahan Kerajaan Demak dengan Ki Ageng Penging sebagai pemimpinnya. Karena terlibat pemberontakan pada masa kepemimpinan Pati Unus, Ki Ageng Penging di hukum mati. Namun, putranya yang bergelar Jaka Tingkir, setelah dewasa justru mengabdi pada kerajaan Demak. Karena prestasinya yang luar biasa, Jaka Tingkir kemudian diserahi kekuasaan atas Pajang. Ia bahkan diangkat menantu oleh Sultan Trenggana, Raja Demak pada masa itu.Sepeninggal Sultan Trenggana, sunan Prawoto kemudian diserahi tahta Demak. Namun, tak bertahan lama, Sunan Prawoto kemudian dibunuh oleh sepupunya sendiri, yakni Arya Penangsang yang terlibat perebutan kekuasaan. Arya Penangsang lalu dibunuh oleh Jaka Tingkir, sehingga kekuasaan Demak pun jatuh. Jaka Tingkir kemudian memindahkan ibukota Demak ke Pajang dan mendirikan kerajaan baru bernama kerajaan Pajang. Karena wilayah ibukotanya yang kurang strategis, kerajaan Pajang tidak bertahan lama, hingga tepatnya setelah meninggalnya Jaka Tingkir pada 1618, Pajang runtuh akibat konflik perebutan kekuasaan antara putra dan menantu Jaka Tingkir, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.
5. Kesultanan Mataram Islam (1586 - 1755)
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri di abad ke-17 Masehi. Kerajaan ini awalnya merupakan sebuah kadipaten kecil di bawah Kesultanan Pajang dengan adipatinya yang bergelar Panembahan Senapati atau Sutawijaya. Namun, karena kecakapakan Sutawijaya, kerajaan ini tumbuh menjadi kerajaan besar, bahkan di masa keemasannya, kerajaan Mataram pernah menyatukan kekuasaan tanah Jawa termasuk Madura. Kerajaan ini bahkan sempat memerangi VOC di Batavia sebagai usaha untuk mencegah perkembangan firma dagang Belanda itu. Namun, ironisnya karena politik Devide et Empera yang dilakukan Belanda, kerajaan ini justru terpecah karena perebutan kekuasaan dan membutuhkan bantuan VOC pada masa akhir menjelang keruntuhannya. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Mataram Islam)6. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1755-sekarang)
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah dua kerajaan Islam di Jawa yang berdiri sejak tahun 1755 dan hingga kini masih tetap ada. Kedua kerajaan ini berdiri sebagai negara dependen berbentuk kerajaan di bawah kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah kedua kerajaan ini dahulunya merupakan kekuasaan Kesultanan Mataram yang runtuh akibat perebutan kekuasaan.Nah, demikianlah 7 kerajaan Islam di Jawa beserta sejarah singkat dan perannya bagi perkembangan syiar Islam di Nusantara. Dengan mengenali kerajaan-kerajaan tersebut, kita dapat mengetahui napak tilas sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Peninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
7 Kerajaan Islam di Jawa, Sejarah, dan Daerah Kekuasaannya
Kerajaan Islam di Jawa – Masuknya Islam ke Indonesia pada sekitar
abad ke 6 Masehi telah membawa banyak perubahan besar bagi berbagai
aspek kehidupan masyarakat Nusantara. Selain pada bidang kepercayaan,
sosial budaya, dan ilmu pengetahuan, penyebaran syiar Islam
juga mempengaruhi bidang kepemerintahan. Pengaruh ini ditandai dengan
munculnya beberapa kerajaan bercorak Islam di Indonesia, baik itu di
pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Nah, di
artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa kerajaan bercorak
Islam tersebut khususnya yang ada di Pulau Jawa sejak abad ke 14 Masehi
hingga saat ini.
Bukti perkembangan budaya Islam dan pengaruhnya tersebut ditandai dengan munculnya 7 kerajaan islam di Jawa yang beberapa di antaranya hingga kini masih tetap ada, baik wujud kerajaannya maupun peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Bukti bahwa Demak telah menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara ditandai dengan beberapa peninggalan bersejarah, seperti Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga yang terdapat di sekitar pelataran masjid. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Demak)
Selama berdirinya, Demak mengalami 5 kali pergantian kepemimpinan yaitu Raden Patah selaku pendiri kesultanan (1475-1518), Pati Unus (1518-1521), Trenggana (1521-1546), Sunan Prawata (1546-1549), dan Arya Penangsang (1549-1554). Dari 5 kepemimpinan tersebut, Demak mengalami masa kejayaan dibawah kendali Pati Unus dan Sultan Trenggana. Sementara di akhir keruntuhannya, Arya Penangsang dibunuh oleh pemberontak kiriman Hadiwijaya yang kemudian menjadi cikal bakal penguasaan Kesultanan Pajang atas wilayah Demak.
Kerajaan Cirebon juga diyakini memegang peran penting bagi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Bukti utamanya adalah bahwa kerajaan ini pernah dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II yang tak lain adalah salah satu sunan wali songo yang membantu penyebaran syiar Islam di Jawa pada masa silam.
Maulana Hasanuddin yang juga adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati (Sultan Cirebon II) merupakan orang yang berperan penting dalam penaklukan kawasan Banten. Keberhasilan penaklukan kawasan ini ditandai dengan berdirinya benteng Surosowan yang hingga kini wujudnya masih dapat kita temui sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Banten.
Sepeninggal Sultan Trenggana, sunan Prawoto kemudian diserahi tahta Demak. Namun, tak bertahan lama, Sunan Prawoto kemudian dibunuh oleh sepupunya sendiri, yakni Arya Penangsang yang terlibat perebutan kekuasaan. Arya Penangsang lalu dibunuh oleh Jaka Tingkir, sehingga kekuasaan Demak pun jatuh. Jaka Tingkir kemudian memindahkan ibukota Demak ke Pajang dan mendirikan kerajaan baru bernama kerajaan Pajang. Karena wilayah ibukotanya yang kurang strategis, kerajaan Pajang tidak bertahan lama, hingga tepatnya setelah meninggalnya Jaka Tingkir pada 1618, Pajang runtuh akibat konflik perebutan kekuasaan antara putra dan menantu Jaka Tingkir, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.
Nah, demikianlah 7 kerajaan Islam di Jawa beserta sejarah singkat dan perannya bagi perkembangan syiar Islam di Nusantara. Dengan mengenali kerajaan-kerajaan tersebut, kita dapat mengetahui napak tilas sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Kerajaan Islam di Jawa
Masuknya dan berkembangnya Islam ke tanah Jawa diyakini terjadi karena peran Walisongo atau 9 wali yang mulai berdakwah di awal abad 14 Masehi. Sejak saat itu, perkembangan Islam menjadi sangat pesat mengalahkan perkembangan agama Hindu dan Budha yang telah lebih dahulu ada.Bukti perkembangan budaya Islam dan pengaruhnya tersebut ditandai dengan munculnya 7 kerajaan islam di Jawa yang beberapa di antaranya hingga kini masih tetap ada, baik wujud kerajaannya maupun peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Advertisement
1. Kerajaan Demak (1475 - 1554)
Kerajaan Demak adalah kerajaan bercorak Islam pertama yang ada di Jawa. Kerajaan ini muncul di tahun 1500 M dan runtuh di tahun 1550 M. Meski terbilang berdiri secara singkat, keberadaan Kerajaan Demak pada masa silam memegang peranan penting sebagai pusat penyebaran agama Islam di Nusantara.Bukti bahwa Demak telah menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara ditandai dengan beberapa peninggalan bersejarah, seperti Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga yang terdapat di sekitar pelataran masjid. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Demak)
Selama berdirinya, Demak mengalami 5 kali pergantian kepemimpinan yaitu Raden Patah selaku pendiri kesultanan (1475-1518), Pati Unus (1518-1521), Trenggana (1521-1546), Sunan Prawata (1546-1549), dan Arya Penangsang (1549-1554). Dari 5 kepemimpinan tersebut, Demak mengalami masa kejayaan dibawah kendali Pati Unus dan Sultan Trenggana. Sementara di akhir keruntuhannya, Arya Penangsang dibunuh oleh pemberontak kiriman Hadiwijaya yang kemudian menjadi cikal bakal penguasaan Kesultanan Pajang atas wilayah Demak.
Advertisement
2. Kesultanan Cirebon (1430 - 1666)
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri pada abad ke 15 sampai 16 Masehi. Kerajaan ini berlokasi di pantai utara Jawa dan menjadi daerah pembatas pelayaran antara daerah-daerah pelabuhan di Jawa Barat (Banten dan Batavia) dengan daerah-daerah pelabuhan di Jawa Tengah (Demak). Karena lokasinya tersebut, Cirebon menjadi suatu jembatan pertemuan antara budaya Jawa dan Sunda sehingga menghasilkan suatu budaya baru yang khas, yaitu budaya Cirebon.Kerajaan Cirebon juga diyakini memegang peran penting bagi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Bukti utamanya adalah bahwa kerajaan ini pernah dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II yang tak lain adalah salah satu sunan wali songo yang membantu penyebaran syiar Islam di Jawa pada masa silam.
3. Kesultanan Banten (1524 - 1813)
Kesultanan Banten adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri pada abad ke 16 sd 19 Masehi. Berdirinya kerajaan ini dilatarbelakangi oleh adanya perluasan wilayah yang dilakukan oleh kerajaan Cirebon untuk membangun sebuah pangkalan pertahanan maritim di arah Barat wilayahnya.Maulana Hasanuddin yang juga adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati (Sultan Cirebon II) merupakan orang yang berperan penting dalam penaklukan kawasan Banten. Keberhasilan penaklukan kawasan ini ditandai dengan berdirinya benteng Surosowan yang hingga kini wujudnya masih dapat kita temui sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Banten.
4. Kesultanan Pajang (1568 - 1618)
Berdirinya kerajaan Pajang tidak bisa dilepaskan dari bagaimana proses keruntuhan Kerajaan Demak. Kerajaan Pajang berdiri di pedalaman Jawa Tengah setelah runtuhnya Demak. Pajang dahulunya merupakan sebuah daerah bawahan Kerajaan Demak dengan Ki Ageng Penging sebagai pemimpinnya. Karena terlibat pemberontakan pada masa kepemimpinan Pati Unus, Ki Ageng Penging di hukum mati. Namun, putranya yang bergelar Jaka Tingkir, setelah dewasa justru mengabdi pada kerajaan Demak. Karena prestasinya yang luar biasa, Jaka Tingkir kemudian diserahi kekuasaan atas Pajang. Ia bahkan diangkat menantu oleh Sultan Trenggana, Raja Demak pada masa itu.Sepeninggal Sultan Trenggana, sunan Prawoto kemudian diserahi tahta Demak. Namun, tak bertahan lama, Sunan Prawoto kemudian dibunuh oleh sepupunya sendiri, yakni Arya Penangsang yang terlibat perebutan kekuasaan. Arya Penangsang lalu dibunuh oleh Jaka Tingkir, sehingga kekuasaan Demak pun jatuh. Jaka Tingkir kemudian memindahkan ibukota Demak ke Pajang dan mendirikan kerajaan baru bernama kerajaan Pajang. Karena wilayah ibukotanya yang kurang strategis, kerajaan Pajang tidak bertahan lama, hingga tepatnya setelah meninggalnya Jaka Tingkir pada 1618, Pajang runtuh akibat konflik perebutan kekuasaan antara putra dan menantu Jaka Tingkir, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.
5. Kesultanan Mataram Islam (1586 - 1755)
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang berdiri di abad ke-17 Masehi. Kerajaan ini awalnya merupakan sebuah kadipaten kecil di bawah Kesultanan Pajang dengan adipatinya yang bergelar Panembahan Senapati atau Sutawijaya. Namun, karena kecakapakan Sutawijaya, kerajaan ini tumbuh menjadi kerajaan besar, bahkan di masa keemasannya, kerajaan Mataram pernah menyatukan kekuasaan tanah Jawa termasuk Madura. Kerajaan ini bahkan sempat memerangi VOC di Batavia sebagai usaha untuk mencegah perkembangan firma dagang Belanda itu. Namun, ironisnya karena politik Devide et Empera yang dilakukan Belanda, kerajaan ini justru terpecah karena perebutan kekuasaan dan membutuhkan bantuan VOC pada masa akhir menjelang keruntuhannya. (Selengkapnya : Peninggalan Kerajaan Mataram Islam)6. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1755-sekarang)
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah dua kerajaan Islam di Jawa yang berdiri sejak tahun 1755 dan hingga kini masih tetap ada. Kedua kerajaan ini berdiri sebagai negara dependen berbentuk kerajaan di bawah kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah kedua kerajaan ini dahulunya merupakan kekuasaan Kesultanan Mataram yang runtuh akibat perebutan kekuasaan.Nah, demikianlah 7 kerajaan Islam di Jawa beserta sejarah singkat dan perannya bagi perkembangan syiar Islam di Nusantara. Dengan mengenali kerajaan-kerajaan tersebut, kita dapat mengetahui napak tilas sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Peninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Peninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Peninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
eninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
eninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
eninggalan Sejarah
Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak
terjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan
kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru
bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga
kini. Apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak
uraiannya berikut ini!
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
1. Masjid
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak
ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni
arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya
saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal
penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi
oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan
masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki
beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang
berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya
mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah
Islam di Indonesia pada masa silam.
No Nama Lokasi Peninggalan
1. Masjid Agung Demak Demak, Jateng Abad 14 M
2. Masjid Ternate Ternate, Ambon Abad 14 M
3. Masjid Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur Abad 15 M
4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh Banda Aceh, DI Aceh Abad 15 M
5. Masjid Kudus Kudus, Jateng Abad 15 M
6. Masjid Banten Banten, Banten Abad 15 M
7. Masjid Cirebon Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
8. Masjid Katangga Katangga, Sulawesi Utara Abad 16 M
2. Kaligrafi
Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat
kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum
tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan
susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari
potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya
pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni
kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang
berikut ini.
No Makam dari Lokasi Peninggalan
1. Fatima binti Maimun Gresik, Jawa Timur Abad 13 M
2. Ratu Nahrasiyah Samudra Pasai Abad 14 M
3. Maulana Malik Ibrahim Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
4. Sunan Giri Gresik, Jawa Timur Abad 15 M
5. Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat Abad 15 M
6. Sunan Kudus dan Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah Abad 15 M
7. Sunan Kalijaga Demak, Jawa Tengah Abad 15 M
8. Makam raja-raja Banten Imogiri Abad 16 M
3. Keraton atau Istana
Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi
lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa
keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini
masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh,
Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton
Pakualaman.
4. Kitab dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam
bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup
pesat setelah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan
tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair.
Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair
Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk,
syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat
sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
5. Pesantren
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga
pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren
dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu
Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di daerah Jawa oleh
Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para
santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al
Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia beserta Gambarnya
6. Tradisi
Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat
Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga
merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa
dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh
Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.
Nah, itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih
dapat kita temukan hingga saat ini. Adanya peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut membuktikan bahwa hadirnya Islam di nusantara bukan
hanya mempengaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga
seluruh aspek kehidupan. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar